“Aku rinduuuuuuuuuu”
Tidak sadar aku mengeluarkan suara yang begitu keras, sepertinya seisi rimba ini terbangku akan suaraku
“Ssstt.” Di ujung sana aku bisa melihat rona wajahnya yang menahan malu dan menaruh satu tangan di depan mulutnya memintaku untuk memelankan suara. “Aku disiniiiiiiii” aku sedang setengah berlari ketika dia juga mengeluarkan suara dengan volume yang tak kalah besar. Bodoh.
“Tapi tetap saja, kamu masih jauh! Tetap rinduuu!”
“Yaaa maaf, jadi apa yang kamu inginkan?”
“Peluk!”
“Aku tidak bisa..”
“Aku tahuuu dan itu tidak masalah, aku hanya ingin menyampaikan keinginanku, bukan ingin mewujudkannya,”
Senyuman adalah sebuah hal manis yang selalu merubah keadaan menjadi lebih baik. Itulah yang aku rasakan ketika dengan samar-samar melihat senyumannya, aku tahu keadaan dirinya juga membaik setelah melihat aku tersenyum dari jalanan yang masih jauh menuju dirinya.
Sayangnya, cahaya sore mulai memudar dan bayangannya menghilang.
Setidaknya dia tahu keinginanku!